Author name: kmsi.fib

Pengumuman Rekrutmen Staf Pengurus KMSI 2023

Halo, Rekan KMSI!

Pada 23—30 Januari 2023, KMSI telah mengadakan Rekrutmen Terbuka Staf Kementerian KMSI 2023. Setelah tahap seleksi berkas dan wawancara, telah ditetapkan hasil sebagai berikut:

  • Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM)
  1. Devinna Safitri Nilam P
  2.  Ayunda Talia Eka Putri
  3.  Ahmad Nur Salim
  4. Khoirunnisa Diah Pranata
  5. Nabilla Miftakhul Jannah
  6. Fanny Sofya Arini
  • Kementerian Kewirausahaan
  1. Celsiy Alya
  2. Dewintan Prameshwari
  3. Naila Alfi Najwa Alfaiza
  4. Davina Syafa Nabilah
  5. Shaumi Fadhila
  •  Subkementerian Seni dan Sastra
  1. Raden Muhammad Zaidan Rizki Thoriq Putra Lutfi
  2. Fahmi Hidayat
  3. Reilind Brigitta Lee Marani
  4. Ikhwan Nur Alam Wianto
  5. Hikmah Rania Rahman
  •  Subkementerian Olahraga
  1. Dwi Rahman Putra
  2. Syayyidah Syafa Ahmad
  3. Iswatun Siti Qomariah
  •  Kementerian Media, Komunikasi, dan Informasi (Medkominfo)
  1. Vania Serena Amareta
  2. Syiva Aulia Mudihapsari
  3. Muthia Khoirul Latifah
  4. Tyas Alif Jatmiko
  5. Arif Setyaji
  6. Laura Putri Mayang Sari
  7. Ni Luh Putu Swandewi
  •  Kementerian Relasi dan Publikasi
  1. Adilla Falasifah
  2. Asri Satrianingrum
  3. Siti Zuhriyah
  4. Shofie Aulia
  5. Regin Aprilian
  6. Ramfrischa Amellya Natasya
  •  Subkementerian Keilmuan Populer
  1. Iftitah Aulya Ridayu
  2. Gina Dewita
  3. Diska Malikhatu Zakiyah Nurin
  4. Anis Susila Wardani
  5. Kurnia Wulandari
  •   Subkementerian Riset dan Diskusi
  1. Davia Darayya Putri
  2. Fahri Reza Muhammad
  3. Anggita Triyana
  4. Dinda Ariana
  5. Annisa Dwi Syafitri
  6. Safina Zahra Ayesha D

Nama-nama tersebut dapat langsung menghubungi menteri-menteri bersangkutan:

  • Kementerian PSDM: Puput (+62895604503514)
  • Kementerian Kewirausahaan: Ninis (+6289646998267)
  • Kementerian Medkominfo: Cindy (+6282246414715)
  • Kementerian Republik: Erma (+6289685456998)
  • Subkementerian Seni dan Sastra: Alfin (+628986867600)
  • Subkementerian Olahraga: Ardi (+62882007683217)
  • Subkementerian Keilmuan Populer: Tiefany (+6285867605837)
  • Subkementerian Riset dan Diskusi: Nita (+6285797516275)

Terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam Rekrutmen Pengurus KMSI 2023. Bagi teman-teman yang belum diterima, jangan patah semangat, ya! Masih banyak jalan lain untuk berdinamika di KMSI. Sampai jumpa di rekrutmen pengurus berikutnya! read more

Pengumuman Rekrutmen Staf Pengurus KMSI 2023 Read More »

Ideologi sebagai Dasar Penilaian: Refleksi tehadap Film Tilik (Oleh Jonathan Kurniawan, Basindo 19)

Pada dasarnya, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari ideologi. Ideologi merupakan aspek internal yang melekat dalam diri manusia. Segala tindakan, sikap, dan pemikiran yang dimilikinya pasti dipengaruhi oleh ideologi yang diterimanya. Bahkan, ketika berpikir tidak terpengaruh oleh suatu pemahaman, manusia baru saja menunjukkan bahwa dirinya memiliki ideologi tertentu. Menurut Faruk (1994: 74), ideologi disebarkan dengan cara melibatkan berbagai lembaga, seperti media massa, sekolah, atau lingkungan sekitar. Selain menjadi dasar pemikiran internal manusia, ideologi juga digunakan untuk menyikapi hal eksternal. Menurut Faruk (1994: 61), ideologi berfungsi sebagai dasar penciptaan ruang mobilisasi manusia dan mengorganisasikan massa. Ideologi dapat menjadi standar yang secara tidak langsung memengaruhi segala penilaian, sikap, dan tindakan seseorang terhadap hal eksternal. Mereka yang memiliki anggapan bahwa musik adalah haram, misalnya, akan menilai segala bentuk musik merupakan hal yang haram.  read more

Ideologi sebagai Dasar Penilaian: Refleksi tehadap Film Tilik (Oleh Jonathan Kurniawan, Basindo 19) Read More »

Gogon (oleh Naimatus Salsabila Kausari, Basindo 20)

Minggu pagi. Seisi pasar heboh. Bukan karena harga sembako naik. Bukan juga karena harga daging yang melambung tinggi bersamaan dengan melambungnya janji pemerintah untuk segera menurunkannya. Tapi, yang membuat pasar kecil di sebuah kecamatan itu heboh adalah Gogon. Ya… karena Gogon! Pagi itu, Gogon tidak nampak batang hidungnya. Padahal, biasanya ia selalu berdiri di pintu gerbang pasar dengan gitar tuanya, mengenakan seragam kebesaran, kaos singlet hitam bergambar tengkorak. Selalu bergambar tengkorak.   read more

Gogon (oleh Naimatus Salsabila Kausari, Basindo 20) Read More »

Wanita Paruh Baya Seberang Rumah (oleh Silma Salsabilla, Basindo 20)

Derap langkah kaki yang terpijak dengan cepat, suara tawa yang menggema seisi ruangan, serta pecahan tangis yang menggelegar. Begitulah kondisi salah satu rumah minimalis di dalam hutan. Setiap hari selalu demikian. Hal itu disebabkan oleh Rezi yang hobi mengganggu setiap anggota keluarganya karena ia selalu ditelan kebosanan. Hanya ada 10—15 saja rumah di area tersebut. Entahlah, Rezi lupa menghitungnya sampai berapa kemarin. Makanya, ia tidak punya teman sebaya karena kejarangan penduduk di wilayah terpencil itu. Namun yang jelas, saat ini ia harus kabur dari kejaran Rizka, adiknya yang menangis karena es krim telah tandas di tenggorokan Rezi dalam sekali lahap.

“KAKAAAAK!” 

Wanita Paruh Baya Seberang Rumah (oleh Silma Salsabilla, Basindo 20) Read More »

Otak-Atik Mitos Standar Cantik (oleh Dwi Fury, Basindo 20)

Kecantikan yang ideal adalah mitos. Simbol-simbol kecantikan yang berubah dari waktu ke waktu merupakan proses rekonstruksi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan di dalamnya. Berbagai upaya yang dikerahkan untuk membentuk pasar sampai menggiring minat pasar untuk mengikuti tren yang para korporasi ciptakan sendiri.

Beauty ideals control, restrict, and discipline women’s bodies, desires, and social realities. – Meeta Rhani Jhaa

Pasar yang dimaksud ialah masyarakat  kalangan kelas menengah dengan tingkat ekonomi menengah dan melek kebutuhan sekunder-tersier, seperti hiburan, wisata, kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan. Dalam usaha menggiring minat pasar, mereka menggunakan berbagai media seperti ajang kecantikan, iklan, produk kecantikan dan praktik klinik kecantikan yang semakin menjamur di berbagai kota. read more

Otak-Atik Mitos Standar Cantik (oleh Dwi Fury, Basindo 20) Read More »

Mengapa Mahasiswa Sastra (Tidak) Menulis Sastra? (oleh Fara Ramadanti, Basindo 20)

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran ketika mendengar frasa “mahasiswa sastra”? Sosok puitis yang gemar menulis dan meromantisasi segala hal, anak muda kreatif yang rutin mengisi kolom-kolom pada koran serta suatu kanal, atau sekelompok cendekiawan yang kerap membaca berjam-jam hingga anfal? Semuanya kembali pada perspektif masing-masing orang meski pada dasarnya pengertiannya tidak rumit: mahasiswa yang belajar soal struktur kebahasaan dan juga karya sastra. Mereka tidak sekadar dapat ditemui di dalam ruang kelas yang pengap, di tengah ingar bingar pameran buku, atau sudut perpustakaan yang jarang disinggahi orang. Mereka hadir di antara kita semua. Menyimak, mengamati, dan menelaah. read more

Mengapa Mahasiswa Sastra (Tidak) Menulis Sastra? (oleh Fara Ramadanti, Basindo 20) Read More »

Kok Laki-Laki Tidak Mendapatkan Perlindungan dari Pelecehan Seksual? (oleh Ade Fitria, Basindo 20)

Topik pelecehan seksual nyaris selalu menarik perhatian masyarakat, tetapi nyatanya masyarakat justru berat sebelah. Perempuan dianggap sebagai makhluk indah, tak boleh “dirusak” sebelum menikah, dan menjadi lambang kaum lemah pun selalu saja mendapatkan label “korban kejahatan sosial”. Bahkan, perempuan diberi label sebagai makhluk yang jangan terlalu. Jangan terlalu menor, jangan terlalu terbuka bajunya, jangan terlalu pendek roknya, jangan pulang terlalu malam, jangan terlalu “menggoda”, dan jangan terlalu lainnya yang membuat perempuan dianggap keterlaluan. Sebagai oposisinya, laki-laki selalu saja dianggap sebagai pelaku dari pelecehan seksual. Tidak bisa mengontrol diri adalah label yang selalu disematkan kepada laki-laki yang selalu saja disamakan dengan hewan-hewan buas di hutan belantara. Posisi dan label ini sudah lama melekat hingga template dalam melindungi korban dan menghukum penjahatnya selalu sama. Semua hampir selalu merujuk kepada norma dan hukum yang berlaku di masyarakat.  Namun, apa jadinya ketika posisi ini terbalik? Ketika laki-laki menjadi korban pelecehan seksual dan perempuan menjadi pelaku pelecehan seksual? read more

Kok Laki-Laki Tidak Mendapatkan Perlindungan dari Pelecehan Seksual? (oleh Ade Fitria, Basindo 20) Read More »

Hasil Rekrutmen Terbuka KMSI 2022

Halo, Rekan KMSI!

Pada 21—27 Januari 2022, KMSI telah mengadakan Rekrutmen Terbuka Pengurus Inti KMSI 2022 untuk mengisi posisi Sekretaris, Bendahara, Menteri PSDM, Menteri Mikat, dan Menteri Keilmuan. Setelah itu, pada 30 Januari 2022—3 Februari 2022, Rekrutmen Terbuka Pengurus KMSI 2022 pun dilaksanakan. Dari kedua rekrutmen tersebut, telah ditetapkan hasil sebagai berikut.

Hasil Rekrutmen Terbuka KMSI 2022 Read More »

Scroll to Top